Dua bulan yang lalu, tepatnya pada tanggal 9 Oktober 2010, PT. Telkom Divisi Regional IV Jawa Tengah mengundang untuk menjadi pembicara di Seminar Nasional Internet Sehat. Ibu Tifatul Sembiring (istri Menkominfo, pembina Yayasan Keluarga Kreatif Indonesia) dijadwalkan juga hadir dalam acara tersebut. Namun batal karena berbenturan acara kenegaraan pada waktu yang sama.
Meskipun begitu, hal ini tidak mengurangi kemeriahan seminar nasional yang dihadiri oleh Bapak/Ibu guru, aktivis organisasi, dan beberapa mitra Telkom. Luar biasa… seluruh kursi di dalam ruang seminar terisi bahkan ada beberapa yang berdiri di pintu luar (foto ada di akhir artikel ini).
Bu Christine Wibhowo juga ikut hadir memberikan materi “Dengan internet sehat, stimulasi untuk anak makin tepat” dengan tambahan bonus lagu dan gerakan penyegaran ^_^. Sebagai informasi, beliau adalah adalah dosen psikologi Unika Soegijapranata sekaligus penulis buku Parenting untuk Pornografi di Internet. Sedangkan saya sendiri mendapatkan giliran berikutnya dengan memaparkan materi “Internet Sehat, Generasi Muda Dahsyat”. Hehe koq seperti pantun lhoh Internet Sehat, Stimulasi Tepat… Internet Sehat, Generasi Dahsyat… ^_^
Pada intinya, semua teknologi yang diciptakan untuk melindungi kita, terutama anak-anak, dari bahaya pornografi adalah baik adanya. Karya tersebut merupakan bentuk kepedulian dari penciptanya. Namun kita sebagai orang tua, tidak boleh hanya mengandalkan teknologi-teknologi tersebut untuk menghindarkan diri dari pornografi. “Software” yang tertanam di dalam diri kita, yaitu HATI NURANI, seharusnya dapat mencegah pornografi dari awal.
Komunikasi dan edukasi memang dibutuhkan sebagai guidance bagi anak-anak/remaja dalam melangkah. Informasi yang terang benderang dalam melihat kelebihan dan kekurangan internet, termasuk di dalamnya pornografi, dapat menjadi pembuka wawasan bagi anak-anak kita. Larangan dan usaha untuk menutup akses internet bukanlah solusi, malah bisa menyebabkan orang tua semakin sulit memantau perkembangan anak-anaknya.
Pemahaman produk hukum juga perlu bagi orang tua, agar bisa lebih mengetahui apa saja yang bisa dilakukan negara untuk anak-anak kita. Termasuk juga mengantisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan begitu, kita sebagai orang tua dapat semakin bijak menyikapi bahaya-bahaya yang bisa mengancam masa depan anak-anak kita.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar